top of page

PROFIL PENDIRI BISHAM

M. AINUR ROFIQ INSPIRATOR BISHAM

   Muhammad Ainur Rofiq, S.Pd.I  adalah anak pertama dari abah KH. Nur Hadi Alwan dan Ibunda Siti Mukaromah di dusun Ringinanom desa Ringinanom Kec. Udanawu Kab. Blitar Jawa Timur.  Sejak kecil Ainur Rofiq dididik oleh orang tuanya dengan pendidikan Islam yang sangat kuat. Sejak kecil dia dan adiknya Lutfiatul Khusna dididik dengan pendidikan yang sangat keras dari abah dan uminya. Pendidikan yang keras ini memiliki tujuan untuk membentuk Ainur Rofiq menjadi pribadi yang kuat dan tangguh untuk menggapai kesuksesan dunia dan akhirat.

        Perjalanan Ainur Rofiq menjadi pengusaha sukses dimulai saat ia berada di bangku sekolah kelas III di MTs. Ma'arif Bakung, pada saat itu ia juga sedang belajar di Pondok Pesantren Assa'diyah Mantenan Kec. Udanawu Kab. Blitar, Ainur Rofiq memulai jiwa entrepreneurnya dengan berdagang sarung dan baju muslim berjalan keliling dari rumah ke rumah (door to door) di sekitar wilayah Kediri dan Blitar. Ketika Ainur Rofiq menginjak kuliah di IAIN Sunan Ampel, jiwa entrepreneurnya semakin terasah dengan menghasilkan banyak uang dengan usaha yang ia tekuni. Pertama kali usaha yang ia tekuni saat kuliah yaitu dengan menjadi penjaga Wartel (warung telpon) di daerah Jemursari-Surabaya. Tetapi usaha ini secara perlahan mulai tergerus zaman dengan berkembangnya handphone, banyak masyarakat daerah Surabaya yang beralih dari telpon umum (wartel) kepada handphone sehingga usaha wartel tidak memiliki masa depan. Dari kegagalan usaha tersebut Ainur Rofiq mencari alternatif usaha yang lain, yaitu menjadi sales alat-tulis kantor (ATK) di area Surabaya, Kediri dan Blitar. Pada mulanya usaha ini sangat menjanjikan bagi perkembangan usaha Ainur Rofiq, tetapi usaha ini memiliki permasalahan yang lain yaitu usaha ini  sangat menyita waktu kuliah, sehingga kuliahnya di IAIN Sunan Ampel terbengkalai.

        Ainur Rofiq tidak putus asa, ia mencari alternatif yang lain untuk bertahan hidup di tengah kerasnya kehidupan Surabaya dengan menjadi petugas ta'mir di  Masjid Nurul Jannah Perumahan Taman Pondok Jati Tahab II (TPJ II). Bukan hanya di satu masjid, dia juga menjadi petugas ta'mir di masjid yang lain, yaitu di Masjid Al-Muhajjirin Taman Pondok Jati Tahap III (TPJ III). Di sela-sela kesibukannya menjadi petugas ta'mir masjid, Ainur Rofiq juga membuka usaha Warung Kopi  di pinggir sungai di daerah perumahan Taman Pondok Jati, Geluran-Taman-Sidoarjo. Untuk membuka usaha warung kopi ini Ainur Rofiq harus berhutang ke koperasi dengan menjaminkan BKPB sepeda motornya. Alhamdulillah dengan usaha warung kopinya ini Ainur Rofiq tidak memiliki permasalahan keuangan lagi selama kuliah di IAIN Sunan Ampel Surabaya, karena omset warung kopinya pada waktu itu mencapai 3 juta rupiah lebih setiap bulannya, - untuk ukuran pada masa-masa Ainur Rofiq masih kuliah jumlah itu cukup fantastis- bahkan dari hasil ia berjualan kopi Ainur Rofiq justru bisa mengirim uang untuk orang tuanya di Blitar.

       Sebagaimana pada usaha-usaha yang ia tekuni sebelumnya, usaha warung kopi yang sudah cukup mapan ini harus berhadapan dengan tujuan utama Ainur Rofiq datang ke Surabaya (Kuliah), hal ini menyebabkan kuliah Ainur Rofiq tak kunjung selesai karena terlalu asik berwirausaha warkop. Pada akhirnya ia harus merelakan warung kopinya untuk dijual kepada seseorang demi melanjutkan kuliahnya yang hanya tinggal menyusun skripsi. Dalam jangka waktu beberapa bulan kemudian Ainur Rofiq akhirnya dapat menyelesaikan studinya di IAIN Sunan Ampel Surabaya dan mendapat gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I).

       Selang beberapa waktu setelah menajdi sarjana Ainur Rofiq berniat untuk memulai wira usaha yang baru di daerah Sidoarjo, yaitu berjualan nasi bebek di daerah Taman Pondok Jati Geluran Sidoarjo. Akan tetapi usahanya kali ini mengalami kendala yang cukup serius sehingga ia harus menghentikan usaha tersebut agar tidak terus merugi. Untuk mendapatkan modal yang cukup untuk memulai usaha yang baru ia terpaksa melamar pekerjaan di BTPN, dan ditempatkan dibagian yang mengurusi uang pensiunan pegawai negeri sipil. Profesi ini tak berlangsung lama ia jalani, karena  beberapa waktu kemudian dia dihubungi oleh sahabatnya bapak Choirul Iwan ST. yang menjabat direktur utama BDR Surabaya Group menawarinya sebagai sales diperusahaanya yang bergerak dibidang supplayer material bahan bangunan di area Jawa Timur. Singkat cerita ia tertarik dan menerima pekerjaan tersebut, dan akhirnya dia diberi wilayah pemasaran di daerah Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Lumajang dan Jember, hal ini harus membuat dia rela perpindah-pindah tempat dan menetap di rumah bapak Sidik di daerah Jl. Gajah Mada, Wates, Jember. Profesi ini Ainuir Rofiq jalani selama 2 tahun berkeliling dari satu daerah ke daerah yang lain menggunakan sepeda motor Supra Fit 110cc.

       Akan tetapi disaat Ainur Rofiq tengah bersemangat menekuni dunia marketing material bahan bangunan ini, ia harus pulang ke kampung halamannya di Desa Ringinanom demi memenuhi permintaan kedua orang tuanya. Sebagai anak yang berbakti kepada kedua orang tua dan menjalankan perintah agama berupa birrul walidain, maka Ainur Rofiq harus merelakan profesi tersebut dan mengabdikan diri menjadi seorang guru di kampung halamannya.Karena bisyaroh yang tidak seberapa, maka Ainur Rofiq harus menjalankan usaha jual beli komputer di Ruko Jalan Raya Kediri-Blitar desa Cendana, Kandat, Kediri. Dari bisnis komputernya ini Ainur Rofiq mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Pada saat ia mengalami masa kejayaannya inilah Ainur Rofiq meminang seorang gadis dari desa Purwodadi, Ringinrejo, Kediri yang bernama Siti Hanifah. Singkat cerita pada tanggal 27 Juni 2010 akhirnya Ainur Rofiq menikahi Siti Hanifah. dari pernikahan tersebut ia menjalaninya dengan bahagia dan penuh rahmah. Tetapi ujian dari Allah datang menimpa kedua pasangan pengantin baru ini pada bulan Agustus tahun 2011 atau satu tahun kemudian, ia ditipu oleh seseorang yang mengalami kredit macet untuk pemesanan komputer yang terlanjur telah ia kirim. Karena modal yang ia gunakan merupakan pinjaman dari bank, maka ia harus melunasi hutang-hutang tersebut dengan pemasukan dari toko komputernya yang tidak berjalan lancar. Karena neraca keuangan yang tidak seimbang terpaksa ia harus menjual seluruh aset yang ia miliki untuk melunasi hutangnya kepada pihak bank, ini menjadi titik terendah dari karir usahanya. 

     Di saat kejatuhannya tersebut istri Ainur Rofiq tengah mengandung seorang anak dari hasil rumah tangga mereka. Sang Istri yang penuh kesabaran mampu memberikan kesejukkan bagi Ainur Rofiq untuk tetap tegar dan sabar dalam menghadapi cobaan tersebut. Di kala berbagai krisis melanda kehidupan ekonominya, Allah mengirimkan seorang teman lama yang datang menolong Ainur Rofiq dengan memberikan rizqi sebesar Rp. 200.000,-. Dari uang tersebut ia gunakan sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan  si bayi yang bernama Abdul Jalil dan setengahnya ia gunakan untuk silahturahim ke teman lama yang memang sejak beberapa waktu ingin  ia kunjungi, dari kunjungan tersebut Allah memanjangkan rejeki Ainur Rofiq dengan mendapatkan nomer kontak seorang pengusaha material bahan bangunan yang cukup besar di Surabaya. Dengan bermodal uang yang tersisa ia membeli pulsa dan menelpon pengusaha tersebut, dan "pucuk dicinta ulum pun tiba", Ainur Rofiq akhirnya dipercaya CV. Gagak Rimang Jaya Surabaya untuk memasarkan beberapa item produk material bahan bangunan di wilayah Kediri dan Blitar.

     Dari momentum tersebut Ainur Rofiq akhirnya bisa bangkit kembali, karena keistiqomahannnya maka Ainur Rofiq berhasil bangkit dan dapat menjalankan pemasaran dengan baik dan mendapatkan modal yang cukup untuk mendirikan toko bangunan sendiri. Dengan keberanian yang diberikan oleh Allah kepadanya, maka Ainur Rofiq bertekad untuk mendirikan toko bangunan sendiri yang diberi nama PT. RHS. Alhamdulliah sejak tahun 2012 Ainur Rofiq menjalankan PT. RHS perkembangannya cukup cepat, dan pada tahun 2016 ia telah memiliki 5 buah toko bangunan yang tersebar di wilayah Kediri dan Blitar. Omzet toko yang dia jalankan kini telah mencapai milyaran rupiah. Dari PT. RHS ini Ainur Rofiq menggagas sistem BISHAM yang bertujuan untuk membantu perekonomian masyarakat sekitar dan di seluruh Indonesia pada umunya. begitu indah proses yang Allah berikan kepada Ainur Rofiq.  

    

        

      

 ​

bottom of page