Setiap orang tentu saja ingin sukses. Demikian pula dengan penjual yang sehari-hari berkutat dengan pelanggan dan menjual produk, tentu ingin sukses dalam menjual. Mereka berharap sukses mencapai target penjualan pribadi.
Untuk mencapai sukses memang tidak mudah meskipun ada yang mengatakan bahwa “sukses adalah hak kita”. Oleh karena itu, setiap penjual harus memeahami atribut bahasa untuk menggapai sukses. Selain itu, kita perlu membekali diri agar dapat mewujudkan sukses lebih cepat. Atribut dasar untuk mencapai sukses anatara lain:
Keteguhan Hati
Sering kali penjual tidak diterima dengan ramah oleh orang-orang yang merekajumpai. Bahkan, mereka ditolak mentah-mentah sebelum memulai presentasi penjualan. Hal ini tentu saja bisa meruntuhkan hati para penjual tersebut. Apalagi, mereka harus menghadapi karakter prospek yang berbeda-beda dan belum tentu semua menerima mereka dengan tangan terbuka.
Oleh karena itu, penjual perlu memiliki keteguahan hati untuk pantang menyerah. Almarhum presiden Bung Karno mengemukakan dalam pidatonya yang intinya mengatakan, bila kita jatuh dan hancur lebur, kita harus mampui bangkit kembali. Tekad bulat seperti inilah yang harus dimiliki oleh para penjual yang serinfg ditolak oleh prospek. Penjual harus memiliki prinsip: patah satu tumbuh seribu.
Empati
Adalah kemampuan memahami situasi dari sudut pandang orang lain. Dengan demikian , penjual dapat memahami perasaaan prospek dan menempatkan diri ke dalam pikiran mereka. Jika hal ini dilakukan oleh para penjual, maka mereka akan lebih tahu mengenai apa yang harus mereka katakan dan apa yang harus mereka lakukan agar prospek mau membeli.
Integritas
Adalah kemampuan untuk membedakan antara yang benar dan salah serta membuat keputusan berdasarkan perbedaan tersebut. Integritas lebih dari sekedar mematuhi hukum semata. Ini lebih menyangkut pada etika, niali-nilai, dan kepercayaaan yang tumbuh di kalangan dunia bisnis.
Seorang penjual yang menyapa pelanggan dengan ramah berarti memiliki etika kesopanan. Sedangkan penjual yang mampu melakukan presentasi penjualan secara professional menunjukkan bahwa mereka mampu menciptakan nilai-nilai professional kepada pelanggan.Sedangkan penjual yang bertindak jujur melayani pelanggan akan menciptakan kepercayaan.
Pengetahuan produk
Setiap penjual professional tentu harus menguasai produk yang mereka jual. Coba bayangkan kalau kita bertemu penjual yang tidak dapat menjelaskan produk yang mereka jual. Tentu saja, kita kurang berminat terhadap produk tersebut dan enggan membeli. Oleh karena itu, kehadiran penjual pada saat pelatihan produk sangat mempengaruhi kesuksesan penjual.
Selain menguasai pengetahuan produk yang mereka jual, penjual juga harus mengetahui kelemahan produk pesaing. Hal ini dimaksudkan agar mereka dapat membela serangan pelanggan yang ingin menonjolkan produk pesaing.
Selain atribut dasar, para penjual perlu memerhatikan atribut diri kita pribadi bila ingin segera mencapai sukses, yang diantaranya adalah:
Motivasi diri sendiri
Motivasi diri sendiri adalah kemampuan untuk mengontrol aktifitas diri kita sendiri. Dalam praktek, penjual harus mampu mencari prospek potensial, membuat perjanjian bertemu prospek, dan melakukan presentasi penjualan. Semua tindakan ini hendaknya dapatdilakukan secara mandiri dan jangan terlalu mengandalkan supervisi atasan. Dengan kata lain, penjual harus mampu memotivasi diri mereka sendiri untuk melakukan tugas- tugas penjualan.
Kreatifitas
Adalah kemampuan untuk memunculkan gagasan kreatif dalam situasi tertentu. Seorang penjual yang kreatif harus mampu membantu pelanggan untuk memperlihatkan manfaat produk dan layanan yang diberikan perusahaan kepada pelanggan. Kreatif berarti penjual tersebut harus mampu mengembangkan teknik menjual yang baru. Beberapa waktu yang lalu, di kota-kota besar muncul seminar tentang teknik mendapatkan rumah tanpa KPR. Ini dalah terobosan baru yang kreatif, namun harus dibuktikan kebenarannya dan tentu saja tidak boleh melanggar sistem dan prosedur perusahaan.
Sabar
Adalah kemampuan menjaga emosi oleh para penjual agar dapat melakukan transaksi. Penjual yang kurang sabar atau menekan prospek akan sering kehilangan pelanggan. Demikian pula pada saat pelanggan melakukan penolakan, penjual harus mampu menahan emosi ketidaksukaan mereka terhadap situasi seperti ini. Memang semua orang pasti tidak suka jika mereka ditolak. Tetapi dalam dunia penjualan, hal itu sudah biasa.yang terpenting adalah bersikap sabar.
Ketrampilan membina hubungan
Adalah ketrampilan agar penjual dapat bekerja dengan baik dengan anggota tim yang lain. Penjual tidak dapat bekerja sendiri untuk mencapai target penjualan. Mereka membutuhkan bantuan dari perusahaan dan tim. Oleh karena itu, penjual harus memiliki ketrampilan komunikasi jika ingin sukses.
Mengatur agenda kerja
Membuat agenda atau jadwal kerja identik dengan membuat perencanaan. Simak apa kata panglima perang tersohor Tiongkok – Sun Tzu –
Secara sederhana WH. Newman mendefinisikan perencanaan () sebagai penentuan terlebih dahulu mengenai apa yang akan dikerjakan (deciding in advance what to be done). Seorang penjual perlu membuat perencanaan yang matang seperti daftar prospek yang akan dihubungi tiap harinya. Beberapa manfaat membuat perencanaan atau jadwal kerja bagi penjual:
Meningkatkan kinerja
Membuat aktifitas kerja menjadi lebih efektif
Menghemat waktu, tenaga, dan biaya
Mengelola pelanggan lebih baik
Memfokuskan pada kegiatan yang bermanfaat
Waktu adalah sesuatu yang berharga dalam hidup kita. Banyak orang yang menyesali hidupnya karena hanyua menghabiskan waktu dengan sia-sia. Sebaliknya, ada yang dapat mengatur waktu secara baik sehingga menghasilkan kinerja yang memuaskan.
Adapula orang sukses, namun mereka tidak bisa menikmati kesuksesan yang diraihnya. Mereka bekerja siang malam untuk menghasilkan puluhan hingga ratusan juta uang, namun “me time” dan “family time” harus dikorbankan. Jika sampai demikian, tidak heran banyak diantara kita yang mengalami stress meskipun mencapai sukses. Apakah kita mau diterpa stress karena hidup kita diatur oleh waktu? Jawabannya tentu kita semua tidak mau mengalami keadaan seperti itu.
Kegiatan mengatur waktu menjadi penting bagi semua orang dan harus dilakukan oleh setiap pribadi yang ingin hidup lebih teratur, terarah, sehat, terkendali, dan tentunya terhindar dari stress. Buku agenda bisa menjadi penolong bagi penjual untuk menorehkan daftar rencana kerja yang mau dilakukan (melakukan prospek dan menemui prospek). Dari situ, akan terlihat kegiatan yang paling perlu didahulukan untuk dilaksanakan. Sebaliknya akan diketahui, kegiatan yang belum begitu mendesak atau penting, sehingga bisa dialihkan pada kesempatan yang lain.
Membuat Agenda Kerja
Proses mengatur waktu dimulai dengan mengidentifikasi sejumlah kegiatan yang biasa kita lakukan setiap hari. Dengan kata lain, mengidentifikasi kegiatan rutinitas setiap hari. Hal ini akan memudahkan mengatur dan mengorganisir setiap kegiatan satu per satu dan menempatkan pada kuadran waktu yang ditentukan. Setelah proses ini selesai dilakukan maka kegiatan berikutnya yang perlu dilakukan adalah:
Menentukan prioritas, Menentukan prioritas merupakn kegiatan memilah kegiatan atau rencana kerja yang paling utama, penting, mendesak, dan yang menuntut perhatian, sampai pada kegiatan-kegiatan atau rencana-rencana kerja yang tidak utama. Tidak penting, tidak mendesak dan yang tidak menuntut perhatian lebih. Buatlah ranking untuk masing-masing kegiatan atau rencana tersebut agar memudahkan dalam menentukan urutan prioritas.
Langkah berikutnya adalah membuat jadwal kegiatan. Jadwal kegiatan yang dibuat bisa berupa jadwal harian, mingguan, atau bisa juga jadwal bulanan. Jadwal adalah daftar atau rincian rencana yang akan dilakukan, lengkap dengan hari dan waktu. Kemudian masukkan kegiatan atau rencana yang akan dilakukan itu ke dalam jadwal yang akan dibuat berdasarkan urutan prioritasnya.
Setelah menentukan dan membuat jadwal, langkah berikutnya adalah melakukan atau melaksanakan jadwal tersebut. Jadwal yang telah dibuat akan berarti jika benar-benar dilaksanakan. Perlu juga diperhatikan, bahwa pada saat melaksanakan kegiatan tersebut, juga perlu melihat apakah waktu yang disediakan cukup atau tidak. Ini dilakukan agar jadwal kegiatan berikutnya dapat dilaksanakan dengan tepat waktu.
Langkah selanjutnya adalah berusaha untuk fleksibel. Maksudnya adalah kita juga dituntut untuk “lentur” dalam melaksanakan jadwal yang telah dibuat. Sebab kadangkala dijumpai hal-hal tidak terduga yang muncul, misal: Sudah membuat jadwal kunjungan tiba-tiba prospek membatalkan pertemuan. Maka penjual yang professional harus tahu yang harus dilakukan. Bukan berarti kita kemudian menganggur, malainkan segera membuka handphone, dan menghubungi prospek lain untuk membuat janji berikutnya. Berikut ini contoh agenda kerja yang bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan.