top of page
Search
BISHAM OFFICE

INDAHNYA SEBUAH PROSES


Menjadi orang sukses tentu menjadi dambaan setiap orang.Namun menuju sukses tak seperti sulap sim salabim langsung jadi. Tetapi ia membutuhkan proses. Dan dalam proses itu, bisa jadi, proses itu begitu panjang dan berliku-liku. Proses yang panjang dan berliku itulah yang dilalui oleh Muhammad Ainur Rofik S.Pd.I. Seorang pengusaha sukses PT. RHS dan Bisham yang bergerak dalam bidang Toko Bangunan dengan omzet ratusan Juta.

Perjalanan menjadi pengusaha sukses itu dimulai saat ia masih dibangku sekolah. Ia pernah menjadi sales menjual konveksi, mengikuti berbagai MLM, hingga jualan sandal door to doordi sekitar Blitar dan Kediri.Jiwa entrepreneur-nya semakin terasah manakala ia jauh dari keluarga. Saat ia memilih kuliah di IAIN Sunan Ampel Surabaya, ia sudah memulai melakukan kegiatan yang menghasilkan uang. Mula-mula ia menjadi penjaga wartel (warung telpon) daerah Jemursari-Surabaya. Namun bisnis ini kurang memiliki prospek setelah banyak masyarakat menggunakan Hp. Selanjutnya Ainur Rofik banting setir menjadi sales ATK (Alat Tulis Kantor) dengan area Surabaya-Kediri-Blitar. Dikarenakan sangat menyita waktu dan tenaga serta mengganggu jalannya kuliah, maka kemudian melepas pekerjaan ini. Kemudian memutuskan untuk menjadi penjual kopi di sebuah warung yang warung tersebut ia dirikan sendiri dengan jalan hutang ke Bank dengan jaminan BPKB sepeda motornya. Dengan menjual kopi selama menjadi mahasiswa, ia tidak memiliki kekurangan untuk membiayai kuliahnya. Sebab dengan menjual kopi kala itu, ia sudah memperoleh omzet 3 juta lebih, sebuah keuntungan yang besar di zaman itu. Terlebih untuk ukuran mahasiswa. Dengan omzet dari menjual kopi dan kegiatan bisnis lainnya, ia bahkan bisa mengirim uang kepada orang tuanya dikampung.

Namun karena kesibukan dalam bisnis jual kopi ini, menyebabkan Ainur rofik mengalami permasalahan dalam kuliahnya.Kuliahnya molor hingga beberapa tahun.Ia belum bisa menyelesaikan seluruh mata kuliah yang menjadi prasyarat kelulusan hingga sampai wisuda. Ia kemudian memutuskan untuk menjual warung kopinya tersebut. Ia berharap agar bisa konsentrasi menyelesaikan skripsinya. Hingga beberapa bulan kemudian, ia kelar menyelesaikan kuliahnya. Ia diwisuda.

Namun setelah wisuda dari IAIN Sunan Ampel Surabaya, ia mengalami kebingungan. Sebab ia belum memiliki pekerjaan. Ia kemudian memutuskan untuk menjadi penjual nasi bebek di daerah Taman Pondok Jati. Tetapi berbagai permasalahan segera ia hadapi. Nasinya tiba tiba basi. Kompornya yang macet dan lain sebagainya. Karena banyak permasalahan dengan bisnisnya itu, ia akhirnya memutuskan untuk meninggalkannya. Kemudian ia memutuskan untuk melamar pekerjaan menjadi pegawai BTPN yang mengurus uang para pegawai pensiunan tersebut. Ia pun diterima. Ia memperoleh gaji yang lumayan besar. Namun ditengah menikmati keberlimpahan gajinya tersebut, ia diminta oleh orang tuanya pulang ke kampung.

Orang tua adalah orang tua.Pintanya adalah perintah.Karenanya mengikuti perintah orang tua adalah birrul walidain.Dan itu yang selalu menjadi prinsip Ainurofik S.Pd.I.Yakni mengutamakan birrul walidain diatas semuanya.Termasuk meninggalkan karir sebagai pegawai Bank yang mendapat keberlimpahan finansial.

Saat pulang kampung di desa Ringinanom-Blitar, ia mengabdikan diri menjadi guru. Namun karena bisyaroh menjadi guru tidak seberapa, maka ianyambi mengembangkan bisnis computer. Dari ikhtiarnya mengembangkan bisnis computer ini, ia meraup kesuksesan yang gemilang. Bahkan ia bisa mendirikan pusat toko computer di Kediri, dengan omzet yang berlimpah.

Tetapi kejayaan dalam bisnis computer ini tidak berlangsung lama.Ainur rofik mengalami kegoncangan dalam bisnisnya.Ia tertipu. Komputer-komputer yang telah terdistribuskan kepada pihak pemesan, mengalami kredit macet. Disisi lain ia harus mencicil hutang ke Bank sebagai konsekwensi ia berhutang untuk membiayai penyegaran bisnisnya. Namun karena pemasukan tidak seimbang, ia kemudian terpaksa menjual asset-asetnya. Meskipun sudah dijual asset-asetnya, bahkan harta benda yang masih tersisa pun dijadikan jaminan, tetap belum bisa melunasi kewajiban hutangnya.Ia benar benar terpuruk. “Membeli rokok pun saat itu saya tidak bisa” katanya.

Di tengah keterpurukannya itu, datanglah seorang sahabat.Teman lama itu begitu kasihan dengan kondisi Ainurofik ini.Ia kemudian memberi uang Rp. 200.000. Dari uang tersebut ia kemudian mencoba untuk keliling-keliling. Sampai akhirnya ia bertemu dengan seseorang kenalan. Dan dari kenalan tersebut ia ditawari untuk menjadi sales bahan bangunan yang bernaung dibawah perusahaan CV. Gagak Rimang. Dari menjadi sales bahan bangunan ini, membuat Ainurrofik tahu seluk beluk bisnis bahan bangunan. Dengan keberanian yang tinggi, akhirnya ia nekad mendirikan toko bangunan sendiri yang ia beri nama PT. RHS. Perkembangan PT. RHS ini pun melaju pesat.Sekarang Ainurrofik telah memiliki 5 toko bangunan yang menyebar di area Blitar-Kediri.Dan omzet bisnisnya kini telah terbilang milyaran. Sebuah perjalanan penuh liku namun berbuah manis. #IN

52 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page